AWAL BERDIRINYA
PANTI ASUHAN YATIM MUHAMMADIYAH
Konon, tanah pekarangan
dan rumah yang dipakai Panti Asuhan Yatim Muhammadiyah Wonogiri adalah Warisan
Kyai (Ndoro) Daryatmo yang diberikan kepada saudaranya Soepedrik (Ndoro
Pendrik). Karena terlalu lama tempat tersebut disfungsi, maka kemudian dijual.
Dan pencarian pembeli pun tidak mudah karena tempat itu masih dianggap banyak
orang mengandung mitos dan misteri (angker). Yang ada adalah pohon-pohon besar,
ilalang dan rumah tua serta sumur tua bagai di hutan yang tidak terawat.
Pada tahun 2001 (akhir)
datanglah pembeli tanah / tempat tersebut yaitu keluarga Bp. Drs. H. M. Munir
(Kepala BKKBN Wonogiri). Kemudian keluarga itu mufakat untuk mewakafkannya. Dengan
pertimbangan beberapa hal dan dari berbagai pihak baik keluarga, tokoh
masyarakat, maupun Pemerintah Daerah Kabupaten Wonogiri, maka keluarga Drs.
Munir memutuskan untuk mempercayakan wakaf tersebut kepada Pimpinan Daerah Muhammadiyah
kabupaten Wonogiri. Adapun pemanfaatannya pihak muwakif memberikan empat alternatif dan prioritas
yang diharapkan dapat terrealisir. Yaitu :
1.
Sebagai tempat menampung dan mengasuh anak Yatim
2.
Sebagai Taman Pendidikan
Al-Quran (TPA)
3.
Sebagai tempat Majelis Ta’lim
4.
Diserahkan penggunaannya kepada Muhammadiyah dengan
syarat bermanfa’at untuk kepentingan Umat Islam dan masyarakat pada umumnya.
Dalam Musyawarah Pimpinan
Daerah Muhammadiyah Wonogiri muncul beberapa usulan dalam memanfaatkan tanah
wakaf tersebut. Antara lain:
1.
Untuk Pondok Pesantren
2.
Untuk Pusat Perbelanjaan Muhammadiyah
3.
Untuk Rumah Bersalin PKU Muhammadiyah
4.
Untuk Building Scool
5.
Untuk Panti Asuhan
Setelah sekian kali bermusyawarah
dengan berbagai pertimbangan maka PDM Wonogiri memutuskan tanah dan rumah Wakaf
tersebut digunakan untuk Panti Asuhan Anak Yatim.
Pada bulan April 2002
Majelis Kesehatan dan Kesejahteraan Masyarakat membetuk Pengurus Panti Asuhan
dengan susunan sebagai berikut.
Penasehat : Pimpinan daerah Muhammadiyah Kabupaten Wonogiri
Penanggung
jawab : Majelis Kesehatan dan Kesejahteraan Masyarakat
Ketua
: Suyudi AN, BA.
Ketua
I : H. Sulam
Ketua
II : Mardiyanto, SKM.
Sekretaris
: Tumijan, S.Ag.
Wakil
Sekretaris : Sarno, S.Ag.
Bendahara
: Soeharto, SP.
Wakil
Bendahara : Anis Fathoni
Pengasuh
: Asfari, S.Ag.
Pembina
Panti : H. Supandi, BA.
Drs.
Sudirman MQ.
Seksi
Kesehatan : dr. Haryo Prabancono, Sp.S.
dr.
Asyfiyah Setyorini
H.
Sumarno
Seksi
Usaha : H. Supat Priyoko, B.Sc.
Subandi
PR, S.Pd.
Tari
Hutomo
Tempat
yang masih kelihatan seram dengan rumah tua, sumur tua dan pohon-pohon tua itu
kemudian dirapikan dengan kerja bakti oleh para aktifis Muhammadiyah maupun
Pemuda Muhammadiyah. Setelah dianggap cukup nyaman ditempati, maka Pimpinan Daerah Muhammadiyah Wonogiri
menyampaikan informasi ke cabang-cabang Muhammadiyah di Kecamatan se-Kabupaten
Wonogiri untuk mendata dan memasukkan anak-anak yang layak di asuh di Panti
Asuhan. Pada hari Sabtu tanggal 13 Juli 2002 sore, dimulailah kehidupan Panti
Asuhan di tempat tersebut untuk pertama kalinya.
Adapun
yang tinggal dirumah tua waktu itu baru 5 anak asuh yaitu
1.
Maryoto,
2.
Heri Iman Slamet,
3.
Muhtadun Shadiq
Ketiganya
berasal dari Purwantoro dan sekolahnya SMP Muhammadiyah 8 Wonogiri kelas I
4.
Supriyanto
5.
Bayu Setyo Utomo
Keduanya
berasal dari Sidoharjo dan sekolahnya SMK Muhammadiyah 4 Wonogiri kelas I
Dan
pengasuh Bp. Asfari didampingi sdr. Albert Hayu Winarno.
Demikianlah
kisah ringkas awal mula berdirinya Panti Asuhan Yatim (Putra) Muhammadiyah
Wonogiri, yang dalam perkembangan selanjutnya mendapat sambutan dan dukungan
dari berbagai pihak, baik pemerintah maupun masyarakat, khususnya lingkungan
sekitar.
PERKEMBANGAN
PAYM
Dalam
perkembangan selanjutnya PAYM mendapat sambutan dan dukungan dari berbagai pihak,
baik pemerintah, persyarikatan, lembaga maupun masyarakat, khususnya lingkungan
sekitar.
Secara
spiritual dan sosial kehadiran anak-anak asuh PAYM berpengaruh positif pada
masyarakat sekitar dengan giatnya TPA, Remaja Masjid, Karang Taruna, Sinoman, Kerja
Bakti dll. Demikian pula peran positif dalam kegiatan Persyarikatan
Muhammadiyah.
Berkat
Rahmat Allah setiap waktu bertambah pihak yang percaya dan ikhlas memberikan
bantuannya, baik terang-terangan maupun menyembunyikan nama, berupa fikiran, tenaga, ilmu, ketrerampilan, uang,
kebutuhan harian, bangunan, sarana anak asuh maupun sarana lainnya.
Berkat
Ridla Allah dan keikhlasan bantuan berbagai pihak, maka PAYM berkembang dengan
baik hingga pada 2006 atas saran dari Bp. Yan Susatya (kepala BNI cabang Wonogiri)
diungkapkanlah oleh Bp. Drs. H. Munir MM, bahwa keluarganya yang mewakafkan
tanah untuk PAYM adalah H. Fero Poerbonegoro dari Jakarta.
Karena namanya sudah diketahui oleh pihak Muhammadiyah Wonogiri, maka Bp. Fero
dan keluarga berkunjung ke PAYM untuk pertama kalinya (Jum’at, 21/7/2006).
Setelah melihat perkembangan dan rencana ke depan PAYM, beliau menyarankan agar
pengurus PAYM ajukan proposal kepada BNI untuk Pembangunan Gedung Asrama dan
Aula PAYM. Selanjutnya Keluarga Bp. Fero P dan BAMUIS BNI Jakarta
merealisasikan bantuan berupa Gedung dua lantai untuk Asrama dan Aula serta
kelengkapannya di PAYM. Adapun peletakan batu pertamanya dilaksanakan sendiri
oleh Bp. Fero Poerbonegoro dan Ibu Nurani Sulastri pada hari Rabu, tanggal 25
Ramadlan 1427 H/18 Oktober 2006 M. Pembangunan dikoordinasikan langsung oleh
ketua Pengurus PAYM Bp. Suyudi AN, BA.
Akan tetapi setelah Bp. Suyudi AN, BA
mengalami kecelakaan lalu lintas (Januari 2007) dan berhalangan tetap,
maka pembangunan dikoordinasikan oleh Bp. Bagus Suteja, SH (adik dari Ibu
Nurani Fero Poerbonegoro). Sedang kepemimpinan pengurus PAYM dilanjutkan oleh
wakilnya Bp. Tontowi Jauhari, S.Psi.
Pembangunan
Gedung Asrama dan Aula PAYM ditambah penyelesaian Ruang Makan, Dapur serta
pelengkapan dan perapian sarana lainnya selesai pada hari Sabtu, 26 Sya’ban
1428 H / 8 September 2007 M. Diresmikan pada hari Ahad, 17 Syawwal 1428 H / 28
Oktober 2007 M oleh Prof. Dr. H. M. Din Syamsuddin, MA. (Ketua PP
Muhammadiyah). Alhamdulillaahi
Rabbil’aalamiin. (asf)